Presiden Mahasiswa UIN Imam Bonjol Minta DPR RI Pecat Rico Alviano, Soroti Dugaan Korupsi dan Ancaman ke Media

Padang, 9 Agustus 2025 | Hidayatul Fikri, Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, meluncurkan protes keras terhadap anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rico Alviano. Protes ini dipicu oleh berbagai kasus yang telah menjadi sorotan media, khususnya dugaan korupsi dana aspirasi serta tindakan intimidasi terhadap jurnalis. Fikri mendesak DPR RI dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk segera bertindak tegas dan memecat Rico dari jabatannya.

Dugaan Pelanggaran Etik Berat dan Pengkhianatan Amanah

Dalam pernyataan resminya, Hidayatul Fikri menyoroti secara rinci kasus korupsi yang diduga melibatkan Rico Alviano, sebagaimana dilaporkan oleh berbagai media. "Kami mengikuti pemberitaan dari media yang menyebutkan adanya dugaan pemotongan uang saku peserta perjalanan dinas secara sepihak. Selain itu, ada laporan tentang penggunaan hingga 18 identitas palsu dan keterlibatan ajudan istri Rico Alviano dalam operasional agen perjalanan ilegal," ungkap Fikri.

Menurut Fikri, tindakan ini bukan hanya sekadar dugaan tindak pidana, tetapi juga pelanggaran etik berat sebagai wakil rakyat. "Seorang anggota dewan seharusnya menjunjung tinggi integritas dan kejujuran. Dugaan korupsi ini adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan publik dan mencederai etika berpolitik," tegasnya.

Intimidasi Jurnalis sebagai Bentuk Pelanggaran Etik

Fikri juga menyoroti kasus intimidasi yang dilakukan Rico terhadap seorang jurnalis berinisial HI. "Jurnalis tersebut, saat mencoba mengonfirmasi dugaan korupsi di Dinas Perindag, justru mendapatkan ancaman dari Rico. Pernyataan Rico yang menyebut 'terima saja nanti risikonya' adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang nyata dan tidak bisa ditolerir," tegasnya.

Menurut Fikri, tindakan ini merupakan pelanggaran etik lain yang tidak kalah serius. "Seorang anggota dewan seharusnya melindungi kebebasan pers, bukan malah mengancam dan membungkam jurnalis. Klaim hak imunitas yang digunakannya untuk menekan media adalah pelecehan terhadap semangat demokrasi dan etika profesi," tambahnya.

Desakan kepada PKB dan MKD: Tuntut Pemecatan dan PAW

Hidayatul Fikri mendesak agar PKB sebagai partai pengusung mengambil langkah tegas. "Kami menuntut PKB agar tidak melindungi kadernya yang bermasalah. PKB harus membuktikan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi dengan segera mengajukan pergantian antarwaktu (PAW) terhadap Rico Alviano," ujar Fikri.

"Langkah PAW ini menjadi satu-satunya cara bagi PKB untuk menjaga kehormatan partai dan menunjukkan bahwa mereka serius dalam menjaga integritas wakilnya," tambahnya.

Fikri juga mendesak Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk segera mengambil langkah konkrit. "MKD memiliki tugas untuk menegakkan etika dan menjaga martabat DPR. Kasus Rico Alviano ini adalah ujian bagi MKD untuk membuktikan bahwa mereka serius dalam menjalankan fungsinya," ujar Fikri.

"Kami menuntut MKD untuk segera memanggil dan memeriksa Rico Alviano. Jika semua bukti dan laporan dari media ini terverifikasi, kami menuntut sanksi terberat, yaitu pemecatan dari jabatannya sebagai anggota dewan, demi menjaga kehormatan dan etika lembaga DPR," lanjutnya.

Seruan Aksi Jika Tuntutan Diabaikan

Fikri menegaskan bahwa UIN Imam Bonjol Padang tidak akan tinggal diam. Jika tuntutan ini tidak direspon serius oleh PKB dan MKD, ia mengancam akan menggelar demonstrasi besar-besaran. "Kami akan turun ke jalan bersama seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk memastikan kasus ini dituntaskan secara adil dan transparan, serta memberikan perlindungan bagi jurnalis yang berani menyuarakan kebenaran," tutup Fikri, memberikan sinyal kuat bahwa gerakan ini akan terus berlanjut hingga keadilan dan etika ditegakkan.

Rel

Posting Komentar

0 Komentar

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BERMANFAAT