Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, 28 Juli 2025 | Semangat pelestarian lingkungan kembali berkobar di pesisir Sumatera Barat. Pencerah Desa Indonesia (PDI) sukses menggelar aksi penanaman bibit mangrove skala besar di Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, pada 26-27 Juli 2025. Kegiatan monumental ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan sebuah inisiatif nyata dalam memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh setiap tanggal 26 Juli. Dengan mengusung tema “Mangrove: Roots of Resilience, Hopes for Tomorrow”, PDI berhasil menyatukan berbagai elemen masyarakat, mulai dari warga lokal, pemuda desa, hingga perwakilan pemerintah daerah, menunjukkan komitmen kolektif dalam menjaga ekosistem pesisir

Aksi penanaman yang berlangsung selama dua hari penuh ini merupakan bagian integral dari program berkelanjutan PDI yang berfokus pada rehabilitasi hutan mangrove yang rusak dan peningkatan kesadaran masyarakat akan vitalnya peran mangrove. Hutan mangrove, dengan akar-akar yang kokoh menjulang, adalah benteng alami terdepan yang sangat efektif dalam menahan abrasi pantai, mencegah intrusi air laut, dan mengurangi dampak gelombang pasang. Lebih dari itu, ekosistem mangrove juga menjadi habitat esensial bagi beragam biota laut, mulai dari ikan, kepiting, hingga berbagai jenis burung, serta berperan krusial sebagai penyerap karbon dioksida yang sangat efektif, berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim global.
Arif Al Hafiz, Project Leader kegiatan penanaman mangrove, menyampaikan semangatnya di tengah-tengah lumpur dan bibit-bibit yang ditanam. "Penanaman mangrove ini bukan hanya sekadar penancapan bibit ke tanah, melainkan wujud nyata dari kepedulian mendalam kami terhadap lingkungan dan keberlanjutan hidup masyarakat pesisir. Kami ingin membangun kembali apa yang telah rusak dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati keindahan serta manfaat dari pesisir yang lestari. Dengan tema 'Roots of Resilience, Hopes for Tomorrow', kami ingin menegaskan bahwa mangrove adalah akar ketahanan yang memberikan harapan besar untuk masa depan. Ini adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya bagi anak cucu kita."
Sementara itu, Hidayatul Fikri, Founder Pencerah Desa Indonesia, turut hadir dan memberikan penekanan pada visi besar organisasi. "Pencerah Desa Indonesia didirikan dengan komitmen kuat untuk memberdayakan masyarakat melalui berbagai program, termasuk pelestarian lingkungan. Mangrove adalah salah satu aset berharga yang dianugerahkan alam kepada kita dan harus kita jaga bersama dengan sepenuh hati. Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanamkan kesadaran dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk bergerak, berkolaborasi, dan berkontribusi nyata bagi lingkungan. Kami berkeyakinan penuh bahwa desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai masa depan yang lebih cerah, dan itu harus dimulai dari lingkungan yang lestari dan sehat."
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang kegiatan. Mereka bahu-membahu menanam bibit, sembari belajar mengenai teknik penanaman yang benar dan pentingnya menjaga ekosistem pesisir. Kegiatan penanaman bibit mangrove ini berjalan lancar dan sukses, didukung penuh oleh kondisi cuaca yang bersahabat dan partisipasi aktif dari seluruh pihak. Di akhir acara, dilakukan sesi edukasi singkat yang interaktif mengenai berbagai manfaat mangrove, mulai dari fungsi ekologis hingga potensi ekonominya, serta panduan praktis mengenai cara perawatan mangrove agar tumbuh optimal.
Pencerah Desa Indonesia berharap, aksi nyata di Nagari Sungai Pinang ini dapat menjadi pemicu dan inspirasi bagi kegiatan serupa di berbagai daerah pesisir lainnya di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk terus memperkuat sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah, demi terciptanya lingkungan pesisir yang tidak hanya lestari secara ekologis, tetapi juga berkelanjutan secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada lautan.
Rel

0 Komentar